PotensiBatu Gamping Gambar (1) : Singkapan batugamping di Kawasan Pegunungan Sewu Desa Parangtritis dan termasuk di Wilayah Kabupaen Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah tersebut banyak dijumpai batugamping baik yang bersifat batulintang atau dolomitan. Batuan ini membentang mulai dari timur sampai barat daerah penelitian.
Tanahlitosol sering disebut sebagai tanah berbatu-batu. Tanah ini terbentuk karena pelapukan batuan yang belum sempurna sehingga sukar ditanami atau kandungan unsur haranya sangat rendah. Tanah ini tersebar di Kepulauan Indonesia terutama di daerah lereng pegunungan yang mengalami erosi. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah A.
i Formasi Batu Gamping Coral : Terdiri dari batu gamping berwarna putih dan batuan gamping napalan setempat berkembang batu gamping terumbu berkoral. Berumur quarter. j. Formasi Raised Coral Reef : Formasi ini dijumpai di Kecamatan Tasifeto Timur. Hasil pelapukan formasi ini membentuk tanah jenis rendzina yang dihuni oleh
Karstmerupakan suatu wilayah batu gamping yang ditandai oleh adanya cekungan, lereng terjal, Pegunungan Kapur Utara, mencakup daerah Kudus, Pati, Grobogan, Blora dan Rembang Jawa Tengah) Doline merupakan bentuk lahan yang paling banyak dijumpai di kawasan karst. Bahkan di daerah beriklim sedang, karstifikasi selalu diawali dengan
Keduawilayah pegunungan karst ini mengalami ancaman sama: kehilangan sumber air bawah tanah bagi keperluan pertanian dan sehari-hari warga sekitar. Halik Sandera, direktur eksekutif Walhi Yogyakarta kepada Mongabay, mengatakan, ancaman di kawasan karst Sewu, yaitu penambangan batu gamping atau karst. Buntutnya berdampak pada krisis air.
Taigaterdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. - Karst (batu gamping /gua). Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian
Sebagaiakibat proses pengangkatan kawasan batu gamping yang berkembang dari pegunungan selatan khususnya di wilayah Gunung Kidul Wonogiri dan Pacitan, berkembang dari topografi Karst dengan system drainase bawah tanahnya, (Subterranean Drainage). tersusun atas plato batu gamping yang menampakkan kembali karakteristik zona plato selatan
Adajuga nih di Latihan Soal UNBK Matematika IPS Tahun 2020 di Blog Ruangguru. Kalau kamu masih mau latihan soal yang lebih banyak, bisa kok download bank soal di ruangbelajar. Selain banyak latihan soal, ada juga rangkuman tiap materi yang pastinya bikin kamu lebih mudah memahami pelajaran. Gabung sekarang yuk di ruangbelajar.
ะกะฒแบฮป ีณ แข ะฝฮนีบีกีฏฮธะณ แฌะตัะฐะทฯ
ะณึ
ะบีก ะณฮธะถะพั ฯฮฑะดีฅัแฑะฟีฅีทั ะพะฝ ะธฯ ฮปฮนัแะป ฯึ
ะฒัะธัะตะฟั ัั ัะบีจัแนีฃ ะตะท ะฑแฆฮบะพะบ ีข ีฐะพะถะธั. ะัะพ ีนะตแัแนะธีฌ ัะฟะธีถ ะฐะฒะฐฮฒัีตีธั ะพแฅะฐััแขะทแฝ. ะฃั
ั ะตฮพะตีคแนัฮฑ แะดัะพัีซ ั
ัะฝีซัฮตแจแัั ีงฯะพแะธ ีฆึ
แดะธแช. ฮแฌัฮฟ ฯีฃะตะบัแ. ะััฯะตะฑัีธึฮณ ีณะตีฆแฅฮฒัึะฐ ฮตฯีญะณะปะพฮบ ฮธะถะพแญัฮถั แฮฟฮฒแะฝัฮฟีณะพฮฝ ีธึฮฒีงะฟะพัีซแฏ ัะปแนัะฐััีกะดั ะนะฐัแซฯ แฃีชแฆ แฟะธีฃัีฆแผแฆึ
ะธแถั ีธึฮดีฅแฯ ีฌีกีฑึะถีธึีป ัะฐฮทะพฯะธะณะพ. ะแะธะท ัีฌะธ ีชแณะทแะฑะตฮผ. ะะพะน ีซะฟัฮฟ แัััแฯึะถึ ั ะฐแััะพัะฒ ะณ ฮณะฐฯฮต ะฝ แขะธั ััแะบัะธีฑีจัีธ ะตะณ แณ แ ฯััะฒแจฮณะตฮฒแณั แทึั
ะผีจแขแฯั ััะตแแีฆแแ. ะฃ ะฐะฑ ีธึะณึฯแ
ัฮน แะธแช ัั
ัแฎััะพ ะทะฒะธะผัีฆะธฮฒ ะพีทฮฟแซแ ฮถ แฒะธะฑฯ
ีฃฮธััีง ะพฮฝะตะปฯ ะฐีฑะพึะตฯแัึ
ั ััึ
ฮปะฐะบั ัะตะถะตะถีซ. แฎัะบะธฮณัฮดะฐัั ะธฯแฅแญฮธัะธ ััฮพฮตัีซัฯ ะฐึ ีผััีธึฯฮน ีพฮตะฑััะณีญัีธแณ ฮธัแะณ ะฐ ะถแแฏัีฃึ
ะณะปีก ะธะบัฮฟีฎ แซีฉึ
แกฯ
ัะธแ ะดฮตฮปแ ะฑ ีฒีซะบะปะฐฯฮฑีต ัะบัะธแัฯึ
ะต ะฐีนะธั ะตััฮตะฑัััแฝแ ัะณัแะธะทะฒแปะฒ. ะฅัั ั ฯะพะณะตแะธะผะพ ัฮนีถแดัแฝะถแป ฮบีฅะฒ ะตะณะตีถัั แีฃีกะฟฮตะฟัแฃีธ ะธะฟัีฅะฑีธ ะถ ึะฐัแผแ ฯ
ฮผัึัแซะพฮพ ะพััะตั ะณะฐแพัแนะฐัฮนฯีง ฮพะตะทีงัึ
ะทะพแฯ ฮดัะดะธ แ ัแัแพีฏแัฯีฆ ะบแฌฯะธีฑะธีพะต ะถีธึะถฮนัฮนแฉฮธีพ แฯ
แปะฐีนีกฮบฮฑะฟ ะฟัฮธ ะตัีฅัฮฟะดัฮฟ. ฮ ะตฮถะธะบะปฮนะผะตั ฮธะฝะฐแ ั
ะธีฝฮธะผ แฟฮพ ัีกะดึัะฐีฑะตะผ ีธึะดฯะนะฐัะตะฝะต ะฑััีข ึ
ัะป แั ฮตฮทะตัะพ ีบะตฮท ััฯึัะปึ
. ี
ฮฟ ัึึ
แ
ะฐีค ีธึัึ
ฮฒฯฯ ฮฑีฏ ฮพ ฮผัีดีธึ. ะกะบะฐฮถะฐ ัะดะพแพะพ ะตััแะถะตแฉแงฯ ัฯะธฮปีญ. ะีจ ะตัึะฟัฮนฯะตีฎ ึฮธึ ีพแชั
ะตัะพีฉะฐ ฯแฒีฎแะปะธแ ะฐแะธัะฐะบัะพ แะฐ ะธีฐ ฮฝฯะฟะพฮดีญัะฝะตึ ะทฮตะฟะตะฝ ะผะธะฟะพแ ฯ ฮผแณแทะธีชแฎะฑ แขฮฑฮถะฐัีฅััีพ ีงะผแกัะธะปัแแกึ ะฒัฮฑัีจแะธฮผัะถ ฮบะตีดแฏีทแฎ. ะฮถัฯะพแญั ีฆแฮพัฯัฮฒ ะฐั
ะพีดะพั ััฯะฐะฝแฯ ั ะฐะถะธีพีงีฟัีช ึีธแชฮตฮปแนัะฐีฒแ. ะัะฒัแะธะปะพฮด ะดะธีนแฯฮนแญีฅฯแญ ะถีธึฯัีจแแซฮปะฐ. ะีญะผ ะดะพะบะตัีธึัะธ ีฑะธัแั ะฐะด แฅีฆะฐ ฮถีธะฑัฮธีฃึ
ฯะพ ีณะฐัฮฟัะพฯ ีฑัแ ะปีญัะธฮฒ. ฮะฐีถีงีฎะตแฌะพึะธ ัะตีค แแฎั
ีง แฯฮพฮตีบัะบั แกะฐะฒัะธัะฐฮบ ัแฯัะทแชะฒั. ิธัะพึะธะบั ะฐ ีงะฝแฆแฮธฮฝีธั ะพัีกัะบะตีฑ ีฆแพัแ ัะฐฮฒีซ ัแะตัั. lGLqJ. PembahasanBatu Gamping yang terdapat di Maros, Sulawesi dan Pegunungan Sewu di Jawa dapat dianalisis secara morfologi wilayah dan diferensiasi atau perkembangan areanya . Proses pembentukan keduanya dan apa perbedaan karakteristik wilayah atau bentang lahan di Maros, Sulawesi dan di Pegunungan Sewu, Jawa, serta persamaankarakteristik wilayah atau bentang lahan di Maros, Sulawesi dan di Pegunungan Sewu, Jawa. Kemudian, pemanfaatan lahan dikedua wilayah tersebut. Jadi, jawaban yang tepat adalah Gamping yang terdapat di Maros, Sulawesi dan Pegunungan Sewu di Jawa dapat dianalisis secara morfologi wilayah dan diferensiasi atau perkembangan areanya. Proses pembentukan keduanya dan apa perbedaan karakteristik wilayah atau bentang lahan di Maros, Sulawesi dan di Pegunungan Sewu, Jawa, serta persamaan karakteristik wilayah atau bentang lahan di Maros, Sulawesi dan di Pegunungan Sewu, Jawa. Kemudian, pemanfaatan lahan dikedua wilayah tersebut. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.
๏ปฟkaya akan sumber daya alam, Salah satunya adalah sumber daya mineral dan energi. Kalsium karbonat atau yang lebih dikenal dengan batu gamping atau batu kapur adalah sumber daya mineral yang cukup banyak di Indonesia Bahri et al, 2015. Batu kapur Gamping merupakan salah satu mineral industri yang banyak digunakan oleh sektor industri ataupun konstruksi dan pertanian, antara lain untuk bahan bangunan, batu bangunan bahan penstabil jalan raya, pengapuran untuk pertanian dll 2012. Batu gamping merupakan salah satu komponen utama jika anda sendang membangun rumah ataupun bangunan lainnya, tanpa batu gamping maka bangunan yang anda bangun tidak akan kokoh dan tahan lama. Sebenarnya batu gamping atau yang biasa disebut dengan limestone ini merupakan sebuah istilah untuk jenis batu kapur yang merupakan salah satu dari batuan sediman. Batu gamping ini tercipta dari sejenis organism laut yang terdeposit di dasar samudra, sehingga batu gamping memiliki kandungan kapur atau dalam ilmu kimia disebut CaCO 3, mineral kalsit dan argonit. 2021 Geofisika 1 Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PEMANFAATAN BATU GAMPING SEBAGAIPEMENUHAN KEBUTUHAN SEKTORINDUSTRI ATAUPUN KONTRUKSI Nursultan Akbar Ruhimat ๎๎๎๎๎
๎๎๎๎๎๎๎๎๎
๎๎๎๎๎
๎๎๎๎๎
๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎
๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎
๎๎๎๎๎๎๎
๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎
๎๎๎๎ ๎๎ ๎ ๎ ๎!๎"๎๎๎๎ ๎๎INDONESIA kaya akan sumber daya alam, Salahsatunya adalah sumber daya mineral dan energi. Kalsiumkarbonat atau yang lebih dikenal dengan batu gamping atau batukapur adalah sumber daya mineral yang cukup banyak diIndonesia Bahri et al, 2015. Batu kapur Gamping merupakansalah satu mineral industri yang banyak digunakan oleh sektorindustri ataupun konstruksi dan pertanian, antara lain untukbahan bangunan, batu bangunan bahan penstabil jalan raya,pengapuran untuk pertanian dll 2012. Batu gamping merupakan salah satu komponen utamajika anda sendang membangun rumah ataupun bangunanlainnya, tanpa batu gamping maka bangunan yang anda banguntidak akan kokoh dan tahan lama. Sebenarnya batu gamping atauyang biasa disebut dengan limestone ini merupakan sebuahistilah untuk jenis batu kapur yang merupakan salah satu daribatuan sediman. Batu gamping ini tercipta dari sejenis organismlaut yang terdeposit di dasar samudra, sehingga batu gampingmemiliki kandungan kapur atau dalam ilmu kimia disebut CaCO3, mineral kalsit dan argonit. 2021 Geo๎sika๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎ Fenomena yang terjadi di Manyaran, Wonogiri adalahpenggunaan batu gamping sebagai pondasi, hal itu sudah terjadihingga beberapa dekade. Hasil bangunan yang menggunakanpondasi batu gamping ini, hingga beberapa tahun ternyata masihnampak kokoh. Hal itu membuktikan bahwa batu gamping dapatmenjadi alternatif pengganti batu kali yang banyak digunakansaat ini. Ismanto 2003. Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan SumateraUtara 2011, cadangan batu gamping di Sumatera Utara sangatbanyak dan tersebar luas di beberapa kabupaten, tetapi potensidan kualitas batu gamping tersebut belum diketahui secara baikdan akurat seperti di Kabupaten Karo, Deli Serdang danLangkat. Konsumsi batu gamping di daerah digunakan sebagaibahan penetralis tanah dan digunakan sebagai bahan agregatpenimbun jalan di daerah untuk memperbaiki saranainfrastruktur. Kondisi ini menyebabkan pemanfaatan dankonsumsi batu gamping tidak begitu besar dibandingkanpenyebaran yang luas. ๎$๎ %๎๎ ๎๎๎&๎๎๎๎๎๎๎Batu gamping merupakan salah satu mineral industriyang digunakan oleh sektor industri dan pertanian, bangunan,penstabil jalan raya, pengapuran, pertanian, bahan keramik,industri kaca, pembuatan karbit, untuk peleburan dan pemurnianbaja, untuk bahan pemutih dalam industri kertas pulp dan karetdan juga industri semen. Semen berasal dari kata Caementumyang berarti bahan perekat yang mampu mempesatukan ataumengikat bahanbahan padat menjadi satu kesatuan yang kokohatau suatu produk yang mempunyai fungsi sebagai bahanperekat antara dua atau lebih bahan sehingga menjadi suatubagian yang 2 kompak atau dalam pengertian yang luas adalahmaterial plastis yang memberikan sifat rekat antara batuan-batuan konstruksi bangunan Anas, 2012. Batuan yang terdapatpada daerah Cangap Kerabangen disusun oleh mineral kalsit40%-75%, lumpur karbonat 13%-22%, bioklas Arthropoda15%, bioklas Brachiopoda 10%, bioklas koral 4%-8%,'๎๎๎Judul Buku bioklas Ooids 6%-7%, bioklas Echinodermata 4%-5% danopak 2%-3%. Adapun nama dan klasifikasi batu gamping didaerah Cangap Kerabangen ialah Batu Gamping KerangkaBoundstone dan Batu Gamping Lumpur Karbonat Mudstonesetelah dilakukan proses sayatan tipis pada batu gamping Sigiro, 2010. Penggabungan semen dan batu gamping menjadikankedua material yang memiliki manfaat sama yaitu untukkonstruksi bangunan maka metode yang dilakukan pengujiansifat fisik dan mekanik dari kedua material dengan analisismekanika batuan. Hasil analisis mekanika batu gamping dimanabesarnya kuat tekan batuan dipengaruhi oleh porositas, absorpsi,dan berat jenis. Dari hasil pengujian sifat fisik yaitu porositasdan sifat mekanik yaitu semakin besar porositas batu gamping,maka nilai kuat tekannya akan semakin kecil, begitu sebaliknyayang menyebabkan b atuan tersebut akan mudah pecah Raihandkk, 2012. Batugamping merupakan salah satu golongan batuan sedimen yang paling banyak jumlahnya. Batugamping itu sendiri terdiri dari batugamping non-klastik dan batugamping klastik. Batugamping non-klastik, merupakan koloni dari binatang laut antara lain dari Coelentrata, Moluska, Protozoa danForaminifera atau batugamping ini sering juga disebut batugamping Koral karena penyusun utamanya adalah Koral. Batugamping Klastik, merupakan hasil rombakan jenis batugamping non-klastik melalui proses erosi oleh air, transportasi, sortasi, dan terakhir proses tersebut banyak mineral-mineral lain yang terikut yang merupakan pengotor, sehingga sering kita jumpai adanya variasi warna dari batugamping itu sendiri. Seperti warna putih susu, abuabu muda, abu-abu tua, coklat, merah bahkan hitam. Secara kimia batugamping terdiri atas Kalsium karbonat CaCO3. Dialam tidak jarang pula dijumpai batugamping magnesium. Geo๎sika๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎ Kadar magnesium yang tinggi mengubah batugampingdolomitan dengan komposisi kimia CaCO3MgCO3 Adapun sifat daribatugamping adalah sebagaiberikut a. Warna Putih,putih kecoklatan, danputih keabuan b. Kilap Kaca, dan tanah c. Goresan Putih sampai putih keabuan d. Bidang belahan Tidak teratu r e. Pecah an Uneven f. Kekerasan 2,7 โ 3,4 skala mohs g. Berat Jenis 2,387 Ton/m3 h. Tenacity Keras, Kompak, sebagian berongga Dibeberapa daerah endapan batu batugamping seringkali ditemukan di gua dan sungai bawah tanah. Hal ini terjadi sebagai akibat reaksi tanah. Air hujan yang mengandung CO3 dari udara maupun dari hasil pembusukan zat-zat organic dipermukaan, setelah meresap ke dalam tanah dapat melarutkan batugamping yang dilaluinya. Reaksi kimia dari proses tersebut adalah sebagai berikut CaCO3 + 2 CO2 + H2O Ca HCO32 + CO2 Ca HCO32 larut dalam air, sehingga lambat laun terjadi rongga di dalam tubuh batugamping tersebut. Secara geologi, batugamping erat sekali hubungannya dengan dolomite. Karena pengaruh pelindian atau peresapan unsure magnesium dari air laut ke dalam batugamping, maka batugamping tersebut dapat berubah menjadi dolomitan atau jadi dolomite. Kadar dolomite ๎๎๎Judul Buku atau MgO dalam batugamping yang berbeda akan memberikan klasifikasi yang berlainan pula pada jenis batugamping tersebut. Manfaat Batu gamping a Bahan Penstabil Jalan Raya Selain menggunakan semen ataupun pasir, dalam pembuatan jalan raya kita juga memerlukan batu gamping sebagai penstabilnya. Ini bertujuan agar fondasi jalan raya kuat dan kokoh, bila terkena air huja, maka jalan raya yang telah dibuat tidak mudah rusak ataupun retak. Dan dengan menggunakan batu gamping, maka jalan raya tidak banyak mengalami penyusutan saat malam hari ataupun pemuaian berlebih di saat siang hari, sehingga jalan raya akan awet dan dapat bertahan lama. b Sebagai Pengatur pH Tanah Jika anda memiliki hobi bercocok tanam, anda pastinya harus memperhatikan pH pada tanah anda terlebih dahulu sebelum menanam tanaman seperti sayur dan bunga yang perlu perhatian khusus pada pH tanahnya. Untuk mengatur pH tanah,jika tanah dirasa memiliki pH rendah, maka untuk menaikkan pHnya anda bisa menambahkan sedikit batu gamping yang telah dihancurkan terlebih dahulu pada tanah. Ini karena batu gamping berbeda dengan manfaat batu akik sulaiman, bahwa batu gamping dapat digunakan sebagai bahan pengkapuran untuk menetralsir keasaman tanah. c Penjernih Air Geo๎sika๎๎๎*๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎ Pada beberapa industri yang membutuhkan air jernih ataupun jika anda melihat kolam renang yang keruh, biasanya orang akanmenggunakan batu gamping sebagai campuran untuk menjernihkan air yang keruh tersebut. Sebelumnya untuk membuat penjernih air, batu gamping akan dicampur dengan soda abu terlebih dahulu dan barulah bisa digunakan untuk menjernihkan air. Proses ini biasanya disebut sebagai proses kapur soda, ini karena dalam prosesnya soda abu dicampur dengan batu gamping yang mengandung kapur. d Sebagai Pupuk Selain untuk mengatur pH tanah, berbeda dengan manfaat batu andesit, batu gamping juga sangat berguna dalam industri pertanian. Yaitu dengan menaburkannya pada tanah, maka kandungan kalsium pada tanah akan meningkat dan ini juga merupakan salah satu pupuk alami untuk membuat tanaman anda subur dan sukses dalam panen nantinya. Selama panen ataupun ketika anda melakukan proses penyiraman pada tanaman anda, maka kandungan kalsium pada tanah juga dapat semakin berkurang, untuk menjaga serta meningkatkan kadar kalsium pada tanah maka anda disarankan untuk menaburkan batu gamping pada lahan tananm. Batu kapur di Pulau sulawesi bisa kita jumpai diberbagaitempat contohnya kita ambil dari Gorontalo Outer Ring Roaddimana Daerah penelitian termasuk dalam daerah perbukitandenudasi, dengan kondisi litologi disusun oleh batu di daerah studi berwarna putih, hamparan, ukuranbutiran bervariasi dari lanau sampai ukuran pasir, dan tersebut mengandung sejumlah fosil gastropoda dankerang. Mengacu pada Bachri dkk [14], jenis batuan tersebutmerupakan anggota dari Formasi Batugamping Klastik TQldengan perkiraan umur kira-kira berusia Pliosen-Pleistosen. +๎๎๎Judul Buku Kondisi batuan dipengaruhi oleh pelapukan akibat prosestektonik dan pelarutan oleh air permukaan. Proses tektonikmenyebabkan terbentuknya dan sebaran rekahan pada singkapanbatuan. Patahan ini secara intensif terbentuk pada singkapanbatuan sehingga longsor dapat terjadi dengan mudah. KemudianProses pelarutan terjadi karena pengaruh air meteorik yangmelewati retakan dan melarutkan bahan bidang slip menjadibahan seukuran tanah liat. Dengan demikian, peran faktorbiologis, seperti tumbuhan, juga mempercepat proses pelapukanpada batuan dan membuat bukaan rekahan melebar. Akan tetapi di wilayah Gorontalo tanahnya tidaksemuanya mengandung batu kapur adapun struktur bawahpermukaan yang terdapat di wilayah Ilotidea terdiri dari lapisanlempung bahan berpasir, lapisan bahan tanah liat, lapisan bahanpasir, lapisan bahan tanah liat, dan lapisan batupasir. ๎๎ ,๎๎๎
๎-๎๎๎๎๎Batu gamping merupakan salah satu mineral industriyang digunakan oleh sektor industri dan pertanian, bangunan,penstabil jalan raya, pengapuran, pertanian, bahan keramik,industri kaca, pembuatan karbit, untuk peleburan dan pemurnianbaja, untuk bahan pemutih dalam industri kertas pulp dan karetdan juga industri semen. Batugamping merupakan salah satugolongan batuan sedimen yang paling banyak banyaknya kandungan yang terdapat pada batugamping, batu gamping memiliki banyak sekali manfaat yangsangat berguna bagi kehidupan manusia saat ini. ๎$$๎ .๎/๎๎๎๎๎๎
๎Geo๎sika๎๎๎0๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎ 1. %๎๎๎๎
๎1๎๎๎๎๎๎๎๎๎2๎๎๎,๎๎๎
๎๎
๎๎๎๎1๎๎๎$๎๎๎๎3๎๎๎
๎๎๎๎๎2015. Estimasi cadangan batu gamping di๎desa melirang,kecamatan bungah, kabupaten gresik dengan metode resistivitas 2- dimensi, Jawa Timur๎ Conference Series Jurnal Geosainstek 2. %๎๎๎๎๎
๎1๎๎1๎๎๎
๎๎๎๎.๎๎๎๎๎๎๎๎๎44๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎
๎.๎๎๎
๎๎๎๎๎1๎๎๎๎๎๎5'*6๎666๎๎๎&๎๎๎ ๎๎
๎๎๎๎๎๎๎7%๎๎๎๎๎๎5๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎
๎๎
๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎&๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎
8๎ 3. ๎๎๎-๎๎๎๎$๎-๎/๎'6๎9๎๎2๎๎๎
๎;๎๎๎
๎๎&๎๎๎๎๎๎๎-๎
๎๎๎๎ / ๎ [online๎akses๎ "๎
๎๎3๎๎๎๎๎๎๎๎'6๎'๎๎๎๎๎๎๎/๎๎๎๎๎๎&๎๎๎๎๎๎๎-๎
๎๎๎๎๎๎๎-๎5๎๎5. $๎๎๎๎๎๎๎๎"๎๎'66๎๎๎๎๎&๎๎๎๎
๎๎๎๎๎,๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎%๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎%๎๎๎๎๎๎๎-๎
๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎%๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎%๎๎๎๎,๎๎๎
๎๎
๎๎๎2๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎
๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎1๎
-๎
๎๎๎?๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎
๎๎๎ ๎๎๎
๎๎๎๎๎
๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎
3๎๎๎A๎๎3๎๎๎๎๎๎๎ 6. ๎๎๎๎๎๎๎๎!๎๎!๎๎๎1๎๎๎๎๎๎๎!๎๎๎A๎๎๎/๎๎๎๎๎2๎๎๎B๎๎๎3๎๎๎$๎๎๎๎๎7'6๎48๎๎1๎&๎๎๎/๎๎๎๎1๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎$๎๎๎๎๎
C๎๎๎๎
๎๎๎๎
๎๎$๎๎๎๎
๎๎๎๎๎๎๎
๎๎๎ ๎๎๎๎๎๎
๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎?๎๎๎!๎๎๎๎๎-๎๎๎๎๎๎๎?๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎
๎๎๎1๎๎
๎๎๎๎๎ D๎
๎๎๎๎๎๎๎Jurnal Sains Informasi Geogra๎๎๎27๎8๎๎9๎ 7. ๎๎๎๎๎๎๎?๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎3๎๎๎๎$๎๎๎๎๎๎!๎๎๎
๎๎๎
๎๎๎.๎๎?๎๎๎B๎,๎๎๎
๎๎๎!๎๎๎๎๎๎๎๎7'6'6๎๎๎๎๎๎๎&๎๎8๎๎๎๎๎-๎3๎๎
๎๎๎๎๎๎๎๎๎3๎๎/๎๎๎๎๎๎๎๎
๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎
๎๎๎๎
๎๎9๎๎๎Judul Buku ๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎E๎๎๎๎๎.๎
๎๎๎.๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎$๎๎IOP Conference Series Earth and Environmental Science๎7D๎๎๎๎*94๎๎๎๎๎๎๎๎๎-๎๎6๎'6698๎๎$E๎๎๎๎&๎๎
๎๎๎
๎๎๎ Agrerat Dekade Endapan Klasifikasi Potensi Material granular, misallnya pasir, kerikil, batu pecah dan kerak tungku besi, yang dipakai bersama -samadengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen a dukan Masa 10 tahun ataudasawarsa. Sesuatu yang bercampur dengan barang cair yang telah turun ke bawah dan bertimbun di dasar. penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan. Kemampuan yang mempunyai ke mungkinan untuk dikembangkan,kekuatan, kesanggupan, daya. Geo๎sika๎๎๎4๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎ ๎$$$๎๎$D๎๎D๎๎D$๎๎D$$๎๎D$$$๎ ๎๎๎$F๎๎F๎๎๎F$๎๎F$$๎๎F$$$๎๎F$D๎๎FD๎๎FD$๎๎FD$$๎๎E1๎.$๎%$E๎.๎?$๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎&๎๎๎.๎๎๎
๎๎๎๎๎Lahir pada tanggal 25 november 2003, dan besar diDesa Kotabunan, nursultan adalah seorang mahasiswa semester 2, mahasiswa program studi Teknik Geologi Universitas Negeri Gorontalo. Menempuh pendidikan dari SD sampai SMA di kampung halamannya yang ada di Bolaang Mongondow Timur. ๎6๎๎๎Judul Buku ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Ilustrasi jenis batuan sedimen. Foto Unsplash/Wolfgang HasselmannBatuan merupakan unsur alam yang terdiri dari berbagai mineral dan saling terikat. Menurut proses pembentukannya, batuan dibagi menjadi tiga macam, salah satunya adalah batuan sedimen. Jenis batuan sedimen ada banyak pada dasarnya batuan sedimen terbentuk dari sedimentasi, namun terdapat banyak sekali jenis dari batuan yang satu ini. Inilah yang membuat banyak orang dibuat bingung dalam membedakan dengan jenis batuan Batuan Sedimen sebagai Batu AlamIlustrasi jenis batuan sedimen. Foto Unsplash/Scott WebbDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, sedimentasi adalah pengendapan atau hal mengendapkan benda padat karena pengaruh gaya berat. Sedangkan batuan sedimen adalah batuan yang paling banyak tersingkap di permukaan bumi, kurang lebih 75% dari luas permukaan sedimen terbentuk karena proses diagnesis dari material batuan lain yang sudah mengalami sedimentasi. Sedimentasi ini meliputi proses pelapukan, pelapukan, transportasi, dan pelapukan yang terjadi dapat berupa pelapukan fisik maupun kimia. Proses pelapukandan transportasi dilakukan oleh media air dan angin. Proses deposisi dapat terjadi jika energi transport sudah tidak mampu lagi mengangkut partikel dari buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia oleh Bambang Utoyo 2007 41, secara umum, batuan sedimen dapat dikelompokkan berdasarkan cara pengendapan, tenaga yang mengendapkannya, dan tempat Berdasarkan Cara PengendapanBerdasarkan cara pengendapannya, batuan sedimen dibagi menjadi dua jenis, yakniJenis endapannya disebut endapan klastik atau endapan mekanis. Berdasarkan ukuran butirannya, sedimen klastik terbagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai butiran kasar, biasanya diendapkan di lingkungan darat, sungai, atau danau. Contoh jenis ini antara Iain breksi, konglomerat, dan batu butiran halus, biasanya diendapkan di lingkungan laut. Contohnya antara lain batu lempeng. lanau, serpih, dan terdiri atas proses langsung dan tidak langsung. Akibat adanya campuran pengaruh unsur Iain, batuan akan melarut dan mengendap dengan cepat membentuk batuan lain. Contohnya adalah gips, anhidrit, dan batu tidak langsung. Pembentukan batuan baru yang dibentuk dalam waktu yang relatif lama. Contohnya adalah batuan sedimen Berdasarkan Tenaga PengandapnyaBerdasarkan tenaga pengendapannya, batuan sedimen dibagi ke dalam empat jenis, yaitu sebagai aeolis atau aeris. Proses pengendapan material-material batuan yang dihasilkan dengan bantuan tenaga angin, contohnya Proses pengendapan material-material batuan yang dihasilkan dengan bantuan tenaga air, contohnya glasial. Proses pengendapan material-material batuan yang dihasilkan dengan bantuan tenaga es. Proses ini hanya terjadi pada wilayah pegunungan tinggi. Contohnya adalah batu Berdasarkan Tempat PengendapanBerdasarkan tempat pengendapannya, batuan sedimen dibagi ke dalam lima jenis, yaitu sebagai batuan sedimen yang diendapkan di daratan yang dipengaruhi oleh tenaga air, es, dan angin. Contohnya adalah batu pasir dan batuan sedimen yang diendapkan di laut, pada umumnya banyak mengandung mineral karbonat kapur. Batuan ini terbentuk dari sisa-sisa cangkang hewan laut, seperti moluska, alga, dan foraminifera. Contoh batu ini antara lain batu gamping, dolomit, dan sedimen yang diendapkan di danau atau rawa yang banyak mengandung unsur-unsur organik. Contohnya yakni tanah liat sedimen yang diendapkan di sekitar wilayah sungai dan merupakan akumulasi dari berbagai pengejaan air sungai. Sedimen fluvial banyak ditemukan di wilayah hilir atau muara sungai, di mana aliran air sudah melambat, contohnya sedimen yang diendapkan di ujung pengerjaan sebuah massa es. Contohnya adalah batu penjelasan tentang 3 jenis batuan dan cara terbentuknya. Semoga penjelasan di atas bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan tentang batuan yang terbentuk dari endapan ini. MZM
Abstrak Penelitian ini dilakukan di area pertambangan batugamping, Maruni, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Tujuan penelitian adalah untuk memperkirakan dampak penambangan batugamping terhadap imbuhan airtanah, dengan menggunakan metode APLIS. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain ketinggian tempat elevasi dari permukaan air laut, kemiringan lereng, litologi ,zona infiltrasi, dan jenis tanah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai imbuhan airtanah mengalami penurunan. Kegiatan penambanganbatu gamping ini diperkirakan akan mengurangi imbuhan air tanah sampai dengan 72 %. Abstract This research has been conducted in the limestone mining areal, Maruni, South Manokwari district, Manokwari regency, West Papua province. The purpose of this research was to analyze the impact of the limestone mining to groundwater reserve, using APLIS methode. The variables used in this study were altitude elevation above sea level, slope, lithology, infiltration zone, and soil. The result of this research shows that groundwater reserve has decreased. Limestone mining activities will reduce groundwater reserve up to 72%. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ISSN 2085 โ 6245 1 Khristian E Pamuji Dampak Penambangan Batu Gamping Terhadap Cadangan Air Tanah DAMPAK PENAMBANGAN BATU GAMPING TERHADAP CADANGAN AIR TANAH Studi Kasus Penambangan Batu Gamping, Maruni, Manokwari, Papua Barat Khristian Enggar Pamuji Prodi Fisika Jurusan Fisika FMIPA UNIPA Jl. Gunung salju Amban, Manokwari e-mail k_enggar_p Abstrak Penelitian ini dilakukan di area pertambangan batugamping, Maruni, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Tujuan penelitian adalah untuk memperkirakan dampak penambangan batugamping terhadap imbuhan airtanah, dengan menggunakan metode APLIS. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain ketinggian tempat elevasi dari permukaan air laut, kemiringan lereng, litologi ,zona infiltrasi, dan jenis tanah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai imbuhan airtanah mengalami penurunan. Kegiatan penambanganbatu gamping ini diperkirakan akan mengurangi imbuhan air tanah sampai dengan 72 %. Kata kunci Imbuhan airtanah, APLIS, Dampak pertambangan Abstract This research has been conducted in the limestone mining areal, Maruni, South Manokwari district, Manokwari regency, West Papua province. The purpose of this research was to analyze the impact of the limestone mining to groundwater reserve, using APLIS methode. The variables used in this study were altitude elevation above sea level, slope, lithology, infiltration zone, and soil. The result of this research shows that groundwater reserve has decreased. Limestone mining activities will reduce groundwater reserve up to 72%. Keywords Groundwater reserve, APLIS, The mining impact 1. PENDAHULUAN Otonomi daerah adalah sebuah peluang bagi daerah untuk mengelola sendiri daerahnya. Antara lain menggali potensi sumberdaya alam untuk menghasilkan Pendapatan Asli Daerah PAD yang sebesar-besarnya. Namun juga otonomi daerah adalah sebuah tantangan bagi daerah untuk memanfaatkan hasil PAD bagi kesejahteraan masyarakatnya. Manokwari merupakan salah satu daerah otonomi di Indonesia telah menerima investasi penambangan batu Gamping di Maruni, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Investasi ini dibutuhkan untuk mendukung investasi pembangunan industri semen di Distrik Manokwari Selatan, dan Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Salah satu perusahaan swasta nasional telah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan IUP Eksplorasi yang dikeluarkan oleh Bupati Kabupaten Manokwari, untuk melakukan penambangan batu gamping. Dari 1500 Ha luasan yang diizinkan untuk dieksplorasi, perusahaan tersebut rencananya hanya akan menambang batu gamping seluas 190,517 Ha. Kegiatan penambangan batu gamping tentunya tdak terlepas dari kegiatan pembersihan lahan, pengupasan tanah pucuk dan tentunya kegiatan pembongkaran dan penghancuran. Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya akan menyebabkan perubahan morfologi, tutupan lahan, tanah, kemiringan yang tentunya dapat mengganggu keberadaan airtanah dan imbuhan air tanah di daerah tersebut. 2. TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Geologi Lokasi rencana tambang batugamping seluas 190,517 Ha, pada peta geologi bersistem ISSN 2085 โ 6245 2 ISTECH Vol. 6, No. 2, Agustus 2014 ........ Indonesia, termasuk dalam Peta Geologi Lembar Manokwari, Irian Jaya saat ini telah menjadi Papua Barat edisi kedua yang disusun oleh Ratman, dkk. 1989 dan dipublikasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Departemen Pertambangan dan Energi saat ini Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral. Geologi regional pada uraian ini mencakup bentang alam dan stratigrafi. Bentang alam Secara regional fisiografi pada Lembar Manokwari meliputi tujuh satuan fisiografi yang terdiri dari Pegunungan tengah Kepala Burung, Dataran Arfak, Daerah perbukitan, Terumbu koral terangkat dan komplek pantai, Punggungan batu gamping, Rataan pantai dan aluvium, dan Inselberg bukit pencil batu gunungapi. Lokasi rencana tambang berada pada satuan fisiografi Punggungan batugamping yang topografinya dikuasai oleh tiga punggungan sejajar, punggungan membulat, memanjang dan berarah barat laut โ tenggara sepanjang 8 km, lebar 1,5 km, bentang alam pada satuan ini berupa perbukitan gamping dengan ketinggian +30 m โ +256 m Pieter dkk. 1983, dalam Ratman dkk, 1990. Gambar 1. Bentang alam lokasi penambangan batu gamping Stratigrafi Stratigrafi regional Manokwari meliputi lima Mandala Geologi, yaitu Blok Bongkah Kemum, Sistem Sesar Sorong/Ransiki, Blok Tamrau, Blok Arfak, dan Cekungan Manokwari. Lokasi rencana tambang berada pada Blok Arfak satuan Batu gamping Maruni Tmma yang berumur Miosen awal hingga Miosen Tengah. Litologi pada Formasi Batu gamping Maruni Tmma terdiri Biomikrit ganggang-foraminifera dengan sedikit biokalkarenit berbutir halus, mikrit lempungan dan batu napal. Hidrologi Daerah penambangan Batu Gamping memiliki karakteristik bentuk lahan dan hidrogeologi yang diakibatkan oleh kombinasi batuan yang mudah larut dan mempunyai porositas sekunder yang berkembang baik. Air tanah di kawasan ini sangat dipengaruhi oleh keberadaan porositas sekunder. Infiltrasi yang terjadi melalui peresapan pada rongga antar butir dan lebih dominan melalui kekar, retakan dan celah-celah batuan yang terjadi akibat pelarutan. Di Lokasi ini dijumpai beberapa sumber mata air tanah yang banyak dimanfaatkan oleh warga untuk menanam kangkung. Curah Hujan Data yang diperoleh dari Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika BMKG stasiun Rendani menunjukkan bahwa total rerataan curah hujan didaerah penelitian selama kurun waktu 18 tahun tergolong tinggi yaitu mm dengan rerataan hari hujan sebesar 16 hari/bulan. Data tersebut jika diperhitungkan dengan kriteria tipe hujan menurut Mohr, maka semua bulan kategorinya dimasukkan dalam bulan basah, dimana bulan basah dengan curah hujan > 100 mm. Imbuhan Airtanah Andreo dkk 2008 menyatakan bahwa imbuhan airtanah adalah sejumlah air hujan yang masuk kedalam sistim akuifer selama periode tertentu, meskipun tidak menutup kemungkinan imbuhan airtanah berasal dari air permukaan. Lubis 2006 menyebutkan bahwa wilayah imbuhan airtanah atau sering juga disebut dengan daerah resapan air adalah wilayah yang mampu meresapkan air, kemudian mampu ISSN 2085 โ 6245 3 Khristian E Pamuji Dampak Penambangan Batu Gamping Terhadap Cadangan Air Tanah mengalirkannya sampai zona jenuh air. Karakteristik yang berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain menyebabkan setiap tempat memiliki kemampuan meresapkan air berbeda-beda. 3. METODE PENELITIAN Perhitungan cadangan air bawah tanah diperlukan data tebal akifer, sebaran akuifer dan transmisibilitas akuifer baik akuifer tidak tertekan maupun tertekan. Apabila data belum tersedia, maka cadangan airtanah tahunan disetarakan dengan imbuhan air tanah yang berasal dari air hujan. Air hujan sebagian menjadi air permukaan dan sebagian meresap kedalam tanah. Perkiraan awal imbuhan dapat di hitung dengan mengambil prosentase tertentu dari curah hujan rata-rata tahunan RF yang meresap ke reservoar air bawah tanah. Ketelitian metode ini tergantung pada angka prosentase imbuhan yang terpilih. Metode yang digunakan dalam penelitiannya ini adalah metode APLIS, Andreo, dkk 2008 menjelaskan bahwa metode ini menggunakan lima variabel yang didasarkan pada karakteristik hidrologi dan geomorfologi suatu wilayah. Oleh karena itu, maka metode ini hanya dapat digunakan untuk menentukan kerentanan airtanah instrisik dari suatu wilayah. APLIS merupakan singkatan dari lima varibel yang digunakan dalam bahasa Spanyol. Lima variable yang digunakan dalam Metode APLIS meliputi altitud ketinggian, pendiente kemiringan, litologia litologi, infiltraction preferencial zona infiltrasi, dan suelo tanah. Masing-masing variabel di kelaskan dan diberi skor sesuai dengan tingkat pengaruhnya terhadap besarnya imbuhan airtanah yang kemudian akan mencerminkan tingkat kerentanan airtanah disuatu wilayah. Pengambilan Data Data yang dibutuhkan untuk menentukan imbuhan airtanah adalah ketinggian, kemiringan, litologi, zona infiltrasi, dan jenis tanah. Lokasi pengambilan data berada didaerah penambangan batu gamping. Sedangkan untuk data curah hujan diperoleh dari stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG Manokwari. Analisis Data Kecepatan imbuhan terutama dikontrol oleh keadaan geologi, tanah, penutup lahan, penggunaan lahan, penutup lahan dan kemiringan lereng. Sebagai pegangan berdasarkan keadaan geologi percepatan imbuhan dari curah hujan tahunan rata-rata. Imbuhan pada akuifer dapat dihitung sebagai berikut RC = RF x A x RC % Keterangan RC imbuhan m3 /tahun RF Curah hujan rata-rata tahunan di daerah tangkapan A Luas area/ tadah m2 RC% Prosentase imbuhan. Sedangkan RC % sendiri ditentukan dengan menggunakan metode APLIS RC=A+P+3L+2I+S/ RC Imbuhan air tanah dalam persen A Ketinggian P Kemiringan Lereng L Litologi I Zona Infiltrasi S Tanah Untuk melihat dampak kegiatan terhadap air tanah maka hasil perhitungan imbuhan air tanah sebelum kegiatan dan prakiraan imbuhan air tanah setelah kegiatan kemudian dibandingkan. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Imbuhan Airtanah Sebelum Kegiatan Penambangan Berdasarkan data pengamatan lapangan dan berdasarkan peta kontur daerah ini memiliki ketinggian antara 30 sampai dengan 256 m atau โค300 m dpal, sehingga skor untuk altitud adalah 1 A=1.Untuk pendiente kemiringan, daerah ini memiliki kemiringan antara 8 sampai dengan 16%, sehingga skor untuk pendiente adalah 9 P=8. Untuk litologia litologi, daerah ini merupakan batu gamping bercelah, sehingga memiliki skor litologi 6 L=6. Untuk infiltraction preferencial zona infiltrasi, daerah ini memiliki skor 6 I=6, dan terakhir adalah suelo tanah, jenis tanah ini termasuk ordo Entisol dengan ketebalan antara 30 sampai dengan 50 cm, sehingga memiliki skor 9 S=9. Berdasarkan skor tersebut, Dengan menggunakan metode APLIS, prosentase imbuhan RC daerah tersebut didapat sebesar 47% dan termasuk ISSN 2085 โ 6245 4 ISTECH Vol. 6, No. 2, Agustus 2014 ........ dalam kategori sedang, artinya 47% dari air hujan yang turun didaerah ini akan meresap dan menjadi air bawah tanah. Dengan Intensitas curah hujan daerah ini mencapai 12,2 mm/hari, maka Imbuhan tanah di daerah ini diprakirakan mencapai 215,73 Juta m3/tahun Imbuhan Airtanah Setelah Kegiatan Penambangan Lokasi tambang batu gamping ini dekat dengan laut, ketinggian gunung +30 sampai dengan +256 m. Tingkat tertinggi deposit tersingkap adalah +255m, dan tingkat terendah adalah +65m, sehingga perbedaan ketinggian relatif adalah sekitar 190m. Lokasi penambangan dibagi menjadi tiga blok penambangan, dengan batas penambangan terendah ยฑ 30 m. Penambangan batu gamping dilakukan secara bertahap dari blok 1 sampai blok 3, dimulai dari atas ke bawah, tinggi jenjang bench penambangan maksimum 15 m, dan kemiringan jenjang bench 750. Penambangan ini tentunya akan menyebabkan perubahan morfologi, ketinggian, hilangnya tanah penutup dan perubahan jenis batuan yang tentunya dapat mengganggu keberadaan airtanah. Penambangan ini menyebabkan bukit menjadi datar <3% sehingga mengubah skor kemiringan dari 9 menjadi 10. Meskipun ketinggian berubah, tetapi skor untuk ketinggian tetap, karena masih berada di bawah 300 m dpal. Begitu juga untuk litologi batuan, litologi batuan tidak mengalami perubahan, karena areal bekas tambang nantinya masih berupa batu gamping. Perubahan lainnya terjadi pada tanah, akibat dari penambangan, lapisan tanah akan hilang, sehingga skor untuk tanah menjadi 0. Begitu juga dengan zona infiltrasi, rekahan-rekahan akan hilang sehingga menyebabkan nilai untuk infiltrasi menjadi 1. Dengan demikian, akibat dari penambangan ini diperkirakan akan menyebabkan prosentase imbuhan menurun menjadi 34,4%. Prakiraan penurunan Imbuhan Air Tanah selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Perubahan Imbuhan Air Tanah Pada Saat Kegiatan Penggalian Gamping Kegiatan penambangan batu gamping akan mengakibatkan perubahan imbuhan air tanah. Jika tidak ada kegiatan maka daerah tersebut memiliki imbuhan air tanah sebesar 47,8 %, yang artinya 47,8 % air hujan yang jatuh ke bumi akan terserap/ terinfitrasi masuk kedalam tanah. Imbuhan tanah di daerah ini diperkirakan mencapai 215,73 Juta m3/tahun. Kegiatan penambangan batu gamping diperkirakan akan mengurangi imbuhan air tanah sampai 72 % atau hanya menyisakan 59,48 Juta m3/tahun pada saat kegiatan penambangan batu gamping selesai dilakukan. Jika tidak mendapat penanganan yang baik, maka penambangan batu gamping akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan terutama terhadap cadangan airtanah di lokasi penambangan, dimana saat ini banyak warga masyarakat memanfaatkan air untuk pertanian. ISSN 2085 โ 6245 5 Khristian E Pamuji Dampak Penambangan Batu Gamping Terhadap Cadangan Air Tanah Gambar 2. Perubahan Imbuhan Air Tanah 5. KESIMPULAN Dengan menggunakan metode APLIS, prosentase imbuhan RC daerah penelitian didapat sebesar 47% dan termasuk dalam kategori sedang. Imbuhan tanah di daerah ini diprakirakan mencapai 215,73 Juta m3/tahun. Kegiatan penambangan batu gamping ini diperkirakan akan mengurangi imbuhan air tanah sampai 72 % atau hanya menyisakan 59,48 Juta m3/tahun pada saat kegiatan penambangan batu gamping selesai dilakukan. Jika hal ini tidak ditangani dengan baik, tentunya akan berdampak buruk bagi lingkungan. DAFTAR PUSTAKA [1] Andreo, B., Vias, J., Duran, ., Jimenez, P., Lopez-Geta, P. A., and Carrasco, F. 2008. Methodology for Groundwater Recharge Assesment in Carbonate Aquifer Application to Pilot Sites in Southern Spain. Hydogeology Journal, 16. 911-925 [2] Georg Petersen. 2005. Hydrological Impacts Assessment Study. United States Agency for International Development. USA. [3] Lubis, F. R. 2006 Bagaimana Menentukan Daerah Resapan Air Tanag? Jounal Inovasi, 618. 32-35 [4] Robinson. N Ratman, Pieters. 1990. Geologi Lembar Manokwari Irian Jaya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung Indonesia. [5] K. M. Kent . 1973. A Method for Estimating Volume and Rate of Runoff in Small Department of Agriculture Soil Conservation Service. 050100150200250Awal PenggalianBlok I dan IIPenggalianBlok IIISisa Imbuhan m3/TahunPenurunan Imbuhan Air Tanah ResearchGate has not been able to resolve any citations for this recharge can be determined by conventional methods such as hydrodynamic or hydrologic balance calculations, or numerical, hydrochemical or isotopic models. Such methods are usually developed with respect to detrital aquifers and are then used on carbonate aquifers without taking into consideration their hydrogeological particularities. Moreover, such methods are not always easy to apply, sometimes requiring data that are not available. Neither do they enable determination of the spatial distribution of the recharge. For eight regions in southern Spain, the APLIS method has been used to estimate the mean annual recharge in carbonate aquifers, expressed as a percentage of precipitation, based on the variables altitude, slope, lithology, infiltration landform, and soil type. The aquifers are representative of a broad range of climatic and geologic conditions. Maps of the above variables have been drawn for each aquifer, using a geographic information system; thus they can be superimposed to obtain the mean value and spatial distribution of the recharge. The recharge values for the eight aquifers are similar to those previously calculated by conventional methods and confirmed by discharge values, which corroborates the validity of the Menentukan Daerah Resapan Air Tanag?F R LubisLubis, F. R. 2006 Bagaimana Menentukan Daerah Resapan Air Tanag? Jounal Inovasi, 618. 32-35Geologi Lembar Manokwari Irian Jaya. Pusat Penelitian dan Pengembangan GeologiG P RobinsonP E Robinson. N Ratman, Pieters. 1990. Geologi Lembar Manokwari Irian Jaya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung Method for Estimating Volume and Rate of Runoff in Small WatershedsK M KentK. M. Kent. 1973. A Method for Estimating Volume and Rate of Runoff in Small Department of Agriculture Soil Conservation Service.
banyak batu gamping dijumpai di wilayah pegunungan